Ujian Praktek TIK

NAMA : FARHAN TRI JAELANI

KELAS : IX B
Read More ->>

cara membuat tempe

Bahan bahan :
Bahan utama untuk membuat tempe ini sudah pasti kedelai. Kedelai yang digunakan harus berkualitas bagus dan bersik dari kotoran dan kerikil. Kedelai yang digunakan bisa kedelai lokal maupun impor.

Bahan lain yang diperlukan adalah ragi tempe, karena pembuatan tempe harus melalui tahap permentasi. Ragi tempe bisa anda dapatkan di pasar pasar tradisional.

Alat yang digunakan untuk membuat tempe
  • Kompor minyak/gas/ tungku tanah liat
  • Panci besar/dandang/drum (apabila untuk pembuatan tempe skala besar).
  • Tampah dan Sendok kayu
  • keranjang bambu
  • plastik dan daun untuk membungkus
Langkah Langkah Pembuatan Tempe

Proses pembuatan tempe ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Berikut tahapan proses pembuatan tempe!

1. Pencucian kedelai
Proses pencucian kedelai ini bertujuan untuk membersihkan kedelai. Selain dicuci kedelai juga direndam. Perendaman ini untuk menyeleksi kotora n kerikil dan juga kedelai yang rusak atau tidak layak.biasanya kedelai yang rusak akan mengambang. Setelah itu bilas hingga kedelai benar-benar bersih.

Proses pencucian ini merupakan bagian yang cukup penting karena jika kedelai tidak bersih maka tempe yang dihasilkan tidak tahan lama.

2. Perebusan
Langkah selanjutnya adalah perebusan kedelai yang sudah kita cuci bersih. Perebusan kedelai menggunakan panci, jika untuk skala besar bisa menggunakan panci besar atau drum .

Air yang digunakan untuk merebus kedelai ini usahakan menggunakan air sumur atau air mineral, bukan air PDAM. Karena air PDAM seringkali mengendung kaporit. Kandungan kaporit yang terkandung dalam air bisa menghambat proses permentsi. Rebus kedelai hingga matang atau empuk biasanya memkan waktu 3-4 jam.

3. Pemisahan Kulit Kedelai/Penggilasan
Stelah direbus hingga matang kedelai diangkat dan didinginkan.kemudin rendam dalam air bersih selama 6 -12 jam untuk memudahkan pengelupasan kulit kedelai. Pengelupasan kulit kedelai ini bisa dengan cara diremas remas dengan tangan atau untuk sekala besar biasanya diinjak injak dengan kaki didalam keranjang bambu supaya kulit terkelupas dan kedelai terpecah. Kemudian cuci dengan ari mengalir supaya kulit dan bijinya terpisah

4. Perebusan kembali
Proses yang selanjutnya yaitu kedelai yang sudahtak berkulit dan terpecah direbus kembali untuk menghilangkan bau, kotoran dan bakteri yang mungkin masuk selama proses pemisahan kulit atau penggilasan agar proses permentasi berjalan baik. Perebusan kedua ini tidak perlu cukup lama cukup hingga air mendidih karena pada dasarnya kedelai sudah matang pada perebusan pertama.

Sebenarnya proses perebusan kedua ini bisa digantikan dengan hanya menyiramkan air panas mendidih pada kedelai tadi. Namun untuk memastikan tidak adanya bakteri lebih baik direbus saja.

Setelah airnya cukup dingin kedelai diangkat dan ditiriskan kemudian simpan kedelai secara tipis dan merata diatas tampah atau tempat yang disediakan.

5. Peragian
Inilah bagian yang paling penting dan paling menentukan berhasil tidaknya kita dalam membuat tempe. Pada proses peragian ini merupakan proses fermentasi kedelai menjadi tempe.

Peragian dilakkan jika kedelai sudah mulai mengeringan dalam kondisi hangat. Jika terlalu panas ragi tidak akan bekerja dan jika terlalu dingin ragi bekerja tidak maksimal.

Ragi yang dibutuhkan untuk membuat tempe ini kira-kira 2% dari jumlah kedelai yang dimasak. Tapi hal ini juga tergantung pada suhu udara. Sebagai contoh jika suhu udara normal untuk 100 kg kedelai dibutuhkan 7 sendok makan ragi, namun jika suhu udara dingin perlu lebih banyak.

Peragian ini dilakukan dengan menaburkan ragi secara merata, kemudian kedelai diaduk-aduk hingga ragi bener-benar merata.

6. Pembungkusan
Tahap selanjutnya adalah pembungkusan kedelai yang sudah diberi ragi. Pembungkusan bisa dengan media dau pisa atau plastik dan lain lain.

Untuk pembungkusan dalam plastik atau daun maka perlu dikasih lubang udara supaya kapang ragi mendapatkan udara selama fermetasi.

7. Pemeraman
Langkah selanjutnya adalah pemeraman yaitu penyimpanan kedelai yang sudah dibungkus dalam suhu kamar atau suhu udara yang hangat agar proses fermentasi berjalan efektif. Proses ini membutuhkaan waktu sekitar sehari semalam atau 24 jam. Setelah proses pemeraman tahap akhir adalah tempe yang sudah diperam diangin anginkan atau diberi udara bebas. Setelah diangin anginkan maka tempe siap diolah ataupu dipasarkan.


Read More ->>

Cara membuat yoghurt

Cara membuat yoghurt

Cara membuat yoghurt juga cukup sederhana:
  • Panaskan susu murni di atas api kecil sambil terus diaduk selama 30 menit dan jaga agar susu tidak sampai mendidih supaya protein susu tidak rusak.
  • Setelah 30 menit, angkat susu dan dinginkan hingga hangat kuku dalam suhu ruangan
  • Masukan bibit yoghurt lalu aduk sampai rata dengan menggunakan alat pengaduk steril. Bila kesulitan mencari alat pengaduk dapat menggunakan spatula kayu yang sebelumnya sudah disiram menggunakan air panas sebagai proses sterilisasi alat.
  • Apabila sudah selesai masukan ke wadah tertutup lalu tutupin dengan serbet untuk menciptakan kondisi gelap yang adalah syarat hidup bakteri fermentasi selama 20-24 jam.
  • Sesudah 20-24 jam akan muncul lapisan berwarna kekuningan kental di atas permukaannya. Apabila masih kurang kental atau kurang asam bisa dilebihkan lagi waktunya.
    Bila dirasa sudah pas, aduk menggunakan alat steril sampai tercampur rata.
  • Jika hendak membuat yoghurt lagi, pisahkan beberapa sendok ke dalam cup kecil. Inilah yang kelak akan menjadi starter apabila hendak membuat yoghurt lagi jadi tidak perlu ke supermarket membeli bibit baru. Cup berisi yoghurt tersebut ditutup rapat, tuliskan tanggal pembuatannya lalu masukan kulkas. Disarankan maksimal seminggu supaya tetap terjaga rasa dan sterilitasnya
  • Bila sudah siap, bisa ditambahkan sirup atau buah-buahan sesuai selera. Selamat menikmati
Beberapa tips supaya proses pembuatan yoghurt berhasil:
  1. Pastikan proses fermentasi yoghurt menggunakan wadah kedap udara. Wadah yang tertutup rapat akan melancarkan proses fermentasi
  2. Saat membeli yoghurt plain, lihat dulu masa kadaluarsanya. Kalau sudah expired maka proses pembuatan yoghurt tidak akan berhasil
  3. Saat memasukan susu ke wadah, pastikan susu dalam keadaan hangat. Tidak panas dan tidak terlalu dingin
  4. Bibit yoghurt yang dimaksud adalah produk yoghurt seperti cimory, biokul, dst. Disebut bibit karena itulah yang akan menjadi biang penghasil yoghurt. Saat memilih bibit pilihlah bibit yang terdapat tulisan “Live Culture” pada kemasannya supaya bakteri fermentasi dapat berkembang. Live culture yang dimaksud pada umumnya adalah bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus


Read More ->>

biografi Raden Eddy Martadinata

Laksamana TNI (PurnRaden Eddy Martadinata (lahir di BandungJawa Barat29 Maret 1921 – meninggal di Riung Gunung,Jawa Barat6 Oktober 1966 pada umur 45 tahun) atau yang lebih dikenal dengan nama R.E. Martadinata adalah tokoh ALRI dan pahlawan nasional Indonesia. Ia meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di Riung Gunung[1] dan dimakamkan di TMP KalibataJakarta
Martadinata lahir di Bandung, 29 Maret 1921. Ia menempuh pendidikan HIS di Lahat pada tahun 1934, kemudian melanjutkan keMULO di Bandung pada tahun 1938, dan AMS di Jakarta pada tahun 1941 dan Sekolah Pelayaran Tinggi. Ia tidak sempat menyelesaikan Sekolah Teknik Pelayaran karena pendudukan Jepang. Selanjutnya ia masuk Sekolah Pelayaran Tinggi yang diselenggarakan Jepang. Selama mengikuti pendidikan, ia tampak menonjol sehingga diangkat menjadi guru bantu. Tahun 1944, ia diangkat sebagai nahkoda kapal pelatih.Ia menghimpun pemuda bekas siswa Pelayaran Tinggi dan mereka berhasil merebut beberapa buah kapal milik Jepang di Pasar Ikan Jakarta. Selanjutnya mereka menguasai beberapa kantor di Tanjung Priok dan Jalan Budi Utomo Jakarta. Setelah pemerintah membentuk BKR, pemuda-pemuda pelaut bekas pelajar dan guru Sekolah Pelayaran Tinggi serta pelaut-pelaut Jawa Unko Kaisya yang dikoordinasi oleh M. Pardi, Adam, Martadinata, Surjadi Untoro, dan lain-lain, membentuk BKR Laoet Poesat yang dalam perjalanannya berubah menjadi TKR Laoet, diubah lagi menjadi TRI Laoet dan bulan Februari berganti lagi menjadi ALRI.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Eddy_Martadinata
Read More ->>

Biografi Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung4 Desember 1884 – meninggal di Tasikmalaya11 September 1947 pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Dewi Sartika adalah puteri dari suami-istri Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Waktu menjadi patih di Bandung, Somanegara pernah menentang Pemerintah Hindia-Belanda. Karena itu istrinya dibuang di Ternate. Dewi Sartika dititipkan pada pamannya, Patih Arya Cicalengka.
Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya (kakak ibunya) yang menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya itu, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residenberkebangsaan Belanda.
Sedari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering memperagakan praktik di sekolah, belajar baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.
Waktu itu, Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang ditunjukkan oleh anak-anak pembantu kepatihan. Gempar, karena waktu itu belum ada anak (apalagi anak rakyat jelata) yang memiliki kemampuan seperti itu, dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.
Setelah remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang memiliki keinginan yang sama. Tetapi, meski keinginan yang sama dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir. Namun karena kegigihan semangatnya yang tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk perempuan.
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, dari pernikahannya itu ia memiliki putra bernama R. Atot, yang merupakan Ketua Umum BIVB, sebuah klub sepak bola yang merupakan cikal bakal dari Persib Bandung.[butuh rujukan] Suami dari Dewi Sartika memiliki visi dan cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika, guru di sekolah Karang Pamulang, yang saat itu merupakan sekolah Latihan Guru.
Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu
Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang : Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.
Setahun kemudian, 1905, sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi baru ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya, serta bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa sundabisa lebih mememenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan bermunculan beberapa Sakola Istri, terutama yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan Sakola Istri di kota-kota kabupaten (setengah dari seluruh kota kabupaten se-Pasundan). Memasuki usia ke-sepuluh, tahun 1914, nama sekolahnya diganti menjadi Sakola Kautamaan Istri (Sekolah Keutamaan Perempuan). Kota-kota kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola Kautamaan Istri tinggal tiga/empat, semangat ini menyeberang ke Bukittinggi, di mana Sakola Kautamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap memiliki Sakola Kautamaan Istri di tiap kota kabupatennya pada tahun 1920, ditambah beberapa yang berdiri di kota kewedanaan.
Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Déwi". Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa RahayuKecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.

Sumber :
Read More ->>

Biografi Ir H Juanda

Ir. R. Djoeanda Kartawidjaja atau Ir. Haji Juanda lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911 adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir, namanya diabadikan menjadi sebuah nama bandar udara di Surabaya yaitu bandar udara Djuanda Surabaya. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I. Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS)

Juanda merupakan anak pertama pasangan Raden Kartawidjaja dan Nyi Monat, ayahnya seorang Mantri Guru pada Hollandsch Inlansdsch School (HIS). Pendidikan sekolah dasar diselesaikan di HIS dan kemudian pindah ke sekolah untuk anak orang Eropa Europesche Lagere School (ELS), tamat tahun 1924. Selanjutnya oleh ayahnya dimasukkan ke sekolah menengah khusus orang Eropa yaitu Hogere Burger School (HBS) di Bandung, dan lulus tahun 1929.

Pada tahun yang sama dia masuk ke sekolah Tinggi Teknik (Technische Hooge School) sekarang Institut Teknologi Bandung (ITB) di Bandung, mengambil jurusan teknik sipil dan lulus tahun 1933. Semasa mudanya Djuanda hanya aktif dalam organisasi non politik yaitu Paguyuban Pasundan dan anggota Muhamadiyah, dan pernah menjadi pimpinan sekolah Muhamadiyah. Karir selanjutnya dijalaninya sebagai pegawai Departemen Pekerjaan Umum propinsi Jawa Barat, Hindia Belanda sejak tahun 1939.

Ir. H. Djuanda seorang abdi negara dan abdi masyarakat. Dia seorang pegawai negeri yang patut diteladani. Meniti karir dalam berbagai jabatan pengabdian kepada negara dan bangsa. Semenjak lulus dari Technische Hogeschool (1933) dia memilih mengabdi di tengah masyarakat. Dia memilih mengajar di SMA Muhammadiyah di Jakarta dengan gaji seadanya. Padahal, kala itu dia ditawari menjadi asisten dosen di Technische Hogeschool dengan gaji lebih besar. Setelah empat tahun mengajar di SMA Muhammadiyah Jakarta, pada 1937, Djuanda mengabdi dalam dinas pemerintah di Jawaatan Irigasi Jawa Barat. Selain itu, dia juga aktif sebagai anggota Dewan Daerah Jakarta.

Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, tepatnya pada 28 September 1945,
Djuanda memimpin para pemuda mengambil-alih Jawatan Kereta Api dari Jepang. Disusul pengambil-alihan Jawatan Pertambangan, Kotapraja, Keresidenan dan obyek-obyek militer di Gudang Utara Bandung. Kemudian pemerintah RI mengangkat Djuanda sebagai Kepala Jawatan Kereta Api untuk wilayah Jawa dan Madura. Setelah itu, dia diangkat menjabat Menteri Perhubungan. Dia pun pernah menjabat Menteri Pengairan, Kemakmuran, Keuangan dan Pertahanan. Beberapa kali dia memimpin perundingan dengan Belanda. Di antaranya dalam Perundingan KMB, dia bertindak sebagai Ketua Panitia Ekonomi dan Keuangan Delegasi Indonesia. Dalam Perundingan KMB ini, Belanda mengakui kedaulatan pemerintahan RI.

Djuanda sempat ditangkap tentara Belanda saat Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948. Dia dibujuk agar bersedia ikut dalam pemerintahan Negara Pasundan. Tetapi dia menolak. Dia seorang abdi negara dan masyarakat yang bekerja melampaui batas panggilan tugasnya. Mampu menghadapi tantangan dan mencari solusi terbaik demi kepentingan bangsa dan negaranya. Karya pengabdiannya yang paling strategis adalah Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.

Ir. Djuanda oleh kalangan pers dijuluki ‘menteri marathon’ karena sejak awal kemerdekaan (1946) sudah menjabat sebagai menteri muda perhubungan sampai menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan (1957-1959) sampai menjadi Menteri Pertama pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1963). Sehingga dari tahun 1946 sampai meninggalnya tahun 1963, beliau menjabat sekali sebagai menteri muda, 14 kali sebagai menteri, dan sekali menjabat Perdana Menteri. Dia seorang pemimpin yang luwes. Dalam beberapa hal dia kadangkala berbeda pendapat dengan Presiden Soekarno dan tokoh-tokoh politik lainnya.
Namanya diabadikan sebagai nama lapangan terbang di Surabaya, Jawa Timur yaitu Bandara Djuanda atas jasanya dalam memperjuangkan pembangunan lapangan terbang tersebut sehingga dapat terlaksana. Selain itu juga diabadikan untuk nama hutan raya di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, dalam taman ini terdapat Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda. Djuanda wafat di Jakarta 7 November 1963 karena serang jantung dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja diangkat sebagai tokoh nasional/pahlawan kemerdekaan nasional.


Read More ->>

rangkuman ips kelas 8 bab 1

Kondisi Fisik Wilayah Indonesia Dan Penduduk

A.  PENGARUH LETAK GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KONDISI ALM DAN PENDUDUK
Letak suatu Negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak Indonesia yang diapit dua benua dan berada di dua samudra besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk.

1.    Pengaruh letak geografis terhadap keadaan alam
     Indonesia merupakan di mana tempat pertemuan dua samudra besar (samudra Pasifik dan samudra Hindia) diapit dua benua (benua Asia dan benua Australia). Ini semua berpengaruh terhadap kondisi alam.
a.       Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan Negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
b.      Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang di pengaruhi oleh angin muson yang berhembus 6 bulan sekal. Ini mnyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.

2.    Pengaruh letak geografis terhadap keadaan penduduk
     Indonesia terl;etak pada posisi silang (cross potition),maka pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia yaitu;
a.       Indonesia di pengaruhi oleh budaya asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama.
b.      Indonesia terletak diantra Negara-negara berkmbang, sehingga memiliki banyak mitra kerja sama.
c.       Lalu lintas, perdagangan, dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisi Negara.

B.  PENGARUH LETAK ASTRONOMI INDONESIA
     Letak astronomi adalah suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Wilayah Indonesia utara adalah pulau Weh berada di 6° LU. Wilayah Indonesia selatan adalah pulau Rote berad di 11°LS. Wilayah Indonesia barat adalah di ujung utara pulau Sumatra berada di 95° BT. Wilayah Indonesia timur di kota Meruke berada di 141° BT.

1.    Garis lintang
     Garis lintang merupakan garis khayal pad peta atu globe yang sejajar denagn katulistiwa. Garis katulistiwa atau garis ekuator atau garis lini adalah garis lintang 0°. Garis lintang gunanya untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.
     Berdasarkan lintangnya, wilayah Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS.ini menyebabkan Indonesia beriklim tropis dengan cirri-ciri:
a.       Memiliki curah hujan yang tinggi,
b.      Memiliki hutan hujan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
c.       Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun,
d.      Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.

2.    Garis bujur
     Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan. Bumi dibagi menjadi 180° BT dan 180° BB. Perhitungan gris bujur 0° dimulai dari kota Greenwich dekat kota London. Garis bujur gunanya untuk menentukan waktu suatu daerah.
      Letak astronomi Indonesia yang berada di antara 95° BT - 141° BT menjadikan Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yaitu:
a.       Daerah waktu Indonesia bagian barat (WIB), meliputi seluruh Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan barat. Kalimantan tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia barat selisi waktunya 7 jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
b.      Daerah waktu Indonesia bagian tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil sekitarnyawaktu Indonesia tengah selisih waktunya 8 jam lebih awal dari GMT.
c.       Daerah waktu Indonesia bagian Timur (WIT), meliputi kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.waktu Indonesia bagian timur selisih waktunya 9 jam lebih awal dari GMT.

C. HUBUNGAN LETAK GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN MUSIMDI INDONESIA
     Musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai bulan Oktober, sedangkan musim penghujan berlangsung antara Oktober sampai bulan April.terjadinya pergantin musim disebabkan oleh terjadinya peredaran semu matahari setiap tahun.

1.    Peredaran semu matahari tahunan
     Peredran semu matahari tahunan adalh gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23½° LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.
     Akibat dari perputaran bumi yang mengeliling matahari tersebut, mengakibatkan terjdinya pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari.
13124684121150389712.jpg
No.
Tanggal dan bulan
Kedudukan matahari
1
21 maret-21 juni
Antara 0°-23½° LU(belahan bumi utara)
2
21 juni-23 september
Antara 23½° LU-0° (belahan bumi uara)
3
23 september-22 desember
Antara 0°-23½° LS (belahan bumi selatan)
4
22 desember-21 maret
Antara 23½° LS-0° (belahan bumi selatan)

2.    Terbentuknya angin muson
     Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan selalu berganti arah. Di Indonesia terjadi du angin muson yaitu:
a.      Angin muson barat
      Bertiup setiap bulan Oktober sampai Maret, kedudukan semu matahari di bumi selatan. Akibatnya Tekanan udara maksimum di Asia dan tekanan udara minimum di Australia, maka bertiuplah angin dari Asia ke Australia (tekana tinggi ke rendah). Angin melalui Samudra Hindia, maka angin tersebut mengandung uap air yang banyak, sehingga pada bulan OKtober sampai Maretdi Indonesia terjadu musim penghujan.
b.      Angin muson timur
      Bertiup mulai bulan April sampai September. kedudukan Semu matahari di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah dan tekanan udara di Australia tinggi,angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin melewati gunung yang luas di Australia dan bersifat kering. Karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.
                                                                                                                        
D. PERSEBARAN FLORA DAN FAUBNA DI INDONESIA
     Daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia.
     Keberadaan hutan tropis yang subur merupakan surge bagi aneka satwa, mulai dari berbagai jenis hewan melata, mamalia, aneka ragam serangga sampai pada jenis burung.
  Factor yang memengaruhipersebaran flora dan fauna:
1.    Factor bentang alam atau relief tanah,
2.    Factor manusia,
3.    Factor iklim (curah hujan, temperature udara, angin, dan kelembapan udara)
4.    Factor tanah.

1.      Persebaran flora di Indonesia
     Tumbuhan di Indonesia menunjukkan gejala cauliflora, yaitu adanya bunga dan buah pada batang dan dahan, serta tidak pada pucuknya. Aneka jarum jenis flora bisa dijumpai di dalam hutan.
     Menurut UU Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967, hutan adalah suatu lapangan pertumbuhan pepohonan secara keseluruhan merupaka persekutuan hidup alam hayati.
a.    Jenis hutan berdasarkan iklim digolongkan sebagai berikut.
1)        Hutan hujan tropis, dengan cirri-ciri:
a)      Pohonnya berdau lebar,
b)      Daunnya menghijau sepanjang tahun,
c)      Terdapat tumbuhan epifit, lumut, palem, dan pohon panjat sejenis rotan.
2)        Hutan musim, memiliki musim hujan dan kemarau. Ciri-ciri hutan musim adalah:
a)        Pohonnya jarang,
b)        Ketinggian pohon antara 12-35 meter,
c)        Pada musim kemarau daunnya meranggas dan musim penghujan bersemi.
3)        Hutan sabana atau savanna yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan perdu. Padang sabana banyak dijumpai di daerah Nusa Tenggara.
4)        Hutan bakau atau mangrove, merupakan hutan khas di daerah pantai tropic. Kerusakan panta disebabkan karena menipisnya hutan bakau yang banyak ditebangi manusia.
b.    Berdasarkan jenis pohon, hutan diklasifikasikan:
1)      Hutan homogen, yakni hutan yang di tumbuhi hanya satu jenis tumbuhn saja. Misalnya hutan pinus. Hutan reboisasi pada umumnya termasuk hutan homogeny.
2)      Hutan heterogen, hutan yang ditumbuhi beraneka ragm jenis tumbuhan. Misalnya hutan tropis.
c.    Berdasarkan fungsinya, hutan diklasifikasikan:
1)        Hutan lindung, hutan yang berfungsi:
a)        Sebagai penyaring air ke dalam tanah untuk cadanan air tanah (hidrologis),
b)        Mencegah banjir,
c)        Melindungi tanah dari erosi.
2)        Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungsi sebagai pelindung jenis flora dan fauna    tertentu.
3)        Hutan produksi, hutan yang berfungsi untuk diambil hasilnya sebagai bahan industry. Misalnya hutan jati.
d.   Manfaat hutan
Keadaan hutan menjadi potensi sumber daya alam yang menguntungkan bagi devisi Negara. Hutan memiliki aneka fungsi yang berdampak positif terhadap kelangsungan kehihidupan manusia.
1)        Manfaat langsung
                                                                                                                                            Secara langsung hutan menghasilkan berbagai jenis kayu dan nokayusebagai bahan produksi.
2)      Manfaat tidak langsung
Secara tidak langsung hutan memiliki berbagai fungsi yaitu:
a)    Fungsi klimitalogis, sebagai penyegar atu pembersih udara,
b)   Fungsi orologis, sebagai penyaring atau pembersih air,
c)    Fungsi strategis, sebai saran pertahanan dan perlindungan dalam peperangan,
d)   Fungsi estestis, untuk keindaha,
e)    Fungsi hidrologis, berperan menyimpan air hujan.

2.      Persebaran fauna di Indonesia
Persebaran fauna di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu:
a.    Kelompok fauna asiatis (kelompok barat), adalah hewan yang berada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Adapun jenis-jenis hewannya antara lain badak, gajah, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan, dan sebagainya.
b.    Kelompok fauna astralis (kelompok tengah), merupakan campuran fauna Asia dan Australia , meliputi jenis hewan yang berada di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Jenis fauna ini antara lain anoa, babi, rusa, komodo, burung maleo, tersius, dll.
c.    Kelomp[ok fauna australis (kelompok timur), kelompok hewan yang berada di paparan sahul. Wilayah papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Fauna di wilayah ini antara lain kanguru, walabi, koala, burung cenderawasi, kakatua, kasuari, jenis burung berwarna lainnya.
3.      Jenis fauna yang dilindungi dan upaya pelestariannya
          Berdasarkan peratura perlindungan binatang liar nomor 134 dan 266 tahun 1931, hewan yang dilindungi antara lain badak tapir kambing hutan, trenggiling, kancil, burung dara laut, babi rusa, elang tikus (alap-alap).
          Berdasarkan SK menteri pertanian nomo 421 tahun 1970 dan keputusan mentri pertanian nomor 327 tahun 1972, hewan yang dilindungi adalah harimau Sumatra, harimau jawa, macan kumbang, jalak bali, burung gosong, burung maleo, monyet hitam, kakatua, rusa bawean, kanguru pohon, beo nias, ikan pesut, lumba-lumba, musang.
          Unuk melindungi hewan tersebut didirikan cagar alam dan suaka margasatwa, yaitu:
a.      Di pulau jawa
Cagar alam di pulau jawa yaitu:
1) Cagar alam ujung kulon (badak,banteng, merak, rusa, dan buaya),
2) Cagar alam Cibodas, Cianjur,
3)        Suaka margasatwa baluran dan meru betiri (banteng, kerbau liar, harimau jawa, dan rusa),
4) Cagar alam pengandaran (banteng),
5) Cagar alam gunung gede, Bogor (kijang dan rusa),
6) Cagar alam pulau Dua (burung laut).
b.      Di pulau Sumatra
1)        Suaka margasatwa gunung lauser (orang utan, badak, gajah, harimau sumatra),
2)        Suka margasatwa (harimau, tapir, beruang, rusa, badak, gajah Sumatra),
3)        Cagar alm limbo pati, (tapir dan siamang).
c.       Di pulau Kalimantan
Suaka margasatwa putting dan Kutai (orang utan, banteng, dan rusa sambar),
d.      Di pulau nusa tenggara
Suka margasatwa di pulau komodo dan pulau rinca (komodo, kerbau liar, dan kuda liar)
e.       Di pulau Sulawesi
suaka margasatwa Dumoga bone dan gunung tangkoko (anoa, babi rusa, dan kuskus),
f.        Di Maluku
suaka margasatwa Wae Nua (burung kasuari), pulau Baun di kepulauan Aru (burung cendrawasi).
E.  PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMANFAATAN DI INDONESIA
     Persebaran jenis tanah di Indonesia sanga di pengaruhi oleh jenis batuan induk, tempat pembentukan, dan proses pembentukannya. Persebaran jenis tanah di Indonesia sebagai berikut:
a.       Tanah organic (gambut) disebut juga tanah organosoal/histosol. Berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Digunakan untuk perkebunan.
b.      Tanah grumusol adalah tanah yang berasal dari batuan induk batu kapur dan tuff vulkanik. Kandungan bahan organic rendah. Berada di Jawa timur, Madura, nusa tenggara, dan Maluku. Untuk menanam palawija dan perkebunan.
c.       Tanah latosol pembentuknya berasal dari batuan beku, sedimen, dan metamorf. Untuk tanaman padi, palawija dan perkebunan.
d.      Tanah andolos atau vulkanik berada di daerah yang mempunyai banyak gunung (Sumatra dan jawa). Memiliki bahan abu vulkanik dan tuff.
e.       Tanah aluviadari endapan lumpur halus yang terbawa aliran air. Cocok untuk tanaman.
f.       Tanah podsol tanah bertekstur pasir dengan kandungan bahan organic sedang. Dapat dijumpai di sepnjang sungai besar di Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
g.      Tanah lateriadalah tanah yang terbentuk karena temperatur udara dan curah hujan yang tinggi.bersifat kurang subur. Dapat di temukan di jawa timur, jawa barat, dan Kalimantan barat.

F.              KONDISI PENDUDUK INDONESIA
     Indonesia merupakan Negara kesatuan, masyarakatnya majemuk terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (Sumatra Utara) sampai Merauke (Ujung Papua).
1.         Pembagian ras penduduk Indonesia
     Berdasarkan cirri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi empat kelompok ras, yaitu:
a.         Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua/Irian, Pulau Aru, Pulau Kai.
b.        Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
c.         Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
d.        Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan.
1)   Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain SukuBatak, Suku Toraja, Suku Dayak.
2)   Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
2.         Keragaman suku bangsa Indonesia
       Bebrapa suku bangsa (etnis) yang masing-masing memiliki bahasa dan adat istiadat, serta budaya yang berbeda. Masyarakat Indonesia terdiri ata 366 etnis dengan criteria pada bahasa daerah, kebudayaan serta susunan masyarakatnya. Menurut penelitian Van Vollenhoven yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia terbagi menjadi 19 lingkaran hokum adat dengan berbagai suku bangsa (etnis) yang ada di dalamnya.
       Robertson pada tahun 1977 mengemukakan pendapatnya bahwa kelompok etnik adalah sejumlah besar orang yang memandang diri dan di pandang oleh kelompok lain memiliki kesatuan budaya yang berbeda. Sifat-sifat budaya bersama dan interaksi timbale balik yang terus menerus.
       Perbedaan adat istiadat menunjukkan perbedaan kebudayaan yang Nampak dari pola perilaku atau gaya hidup.pola perilaku orang jawa tengah (khusus Solo dan Yogyakarta) yang suka berbicara hati-hati penuh dengan sindiran secar halus sehingga berkesan kurang tegas.
       Secara rinci dapat kita uraikan perbedaan etnis yang satu dan lainnya,dalam hal:
a.       Perbedaan bahasa daerah.
b.      Perbedaan tata susunan kekerabatan.
c.       Perbedaan adat istiadat.
d.      Perbedaan sistem mata pencaharian.
e.       Perbedaan teknologi.
f.       Perbedaan kesenian daerah.
Adapun beberapa factor yang menyebabkan perbedaan bahasa dan adat istiadat adalah:
a.         Keadaan dan letak geografis yang berbeda.
b.        Pemukiman penduduk yang terpisah-pisah di pulau-pulau terpencil yang menghambat kontak dengan daerah lain.
c.         Latr belang sejarah yang berbeda.
d.        Lingkaran hokum adat dan kemasyarakatan yang berlainan.



Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Mi perfil