Menyusun Karya Tulis Ilmiah

Bab I Pendahuluan
I.I  Latar belakang kebersihan lingkungan sekolah
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan.
(Sumber:https://makalahkesehatanlingkungan.wordpress.com/2014/05/09/apa-itu-kesehatan-lingkungan-menurut-para-ahli/ 28 Februari 2015 pukul 22:20 )

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia (Sumber : http://laila-kebersihanlingkungan.blogspot.com/ 28 Februari 2015 pukul 22:20 )


         Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman.   Di agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan lingkungan mencangkup kebersihan makan, kebersihan minum, kebersihan rumah, kebersihan sumber air, pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yaitu kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Bila sudah terbiasa menjaga kebersihan maka jika melihat tempat yang tidak bersih perlu segera kita bersihkan agar hilang dari pandangan mata. Semakin banyak kotoran yang dibiarkan menumpuk semakin tidak baik untuk dilihat yang lebih bahaya lagi akan mendatangkan berbagai penyakit atau wabah di sekitarnya.  
(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihanlingkungan 28 Februari 2015 pukul 22:20 )
 I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan terjadilah beberapa permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.     Apa siswa sudah sadar mengenai masalah kebersihan?
2.    Apa pengaruh kebersihan terhadap keefektivitasan belajar
3.    Bagaimana kepedulian siswa terhadap kebersihan?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang dikemukakan terjadilah beberapa permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.    Untuk mengetahui  siswa secara efektif tentang kesadaran dalam kebersihan
2.    Untuk mengetahui mengetahui sejauh mana pengaruh kebersihan terhadap keefektivitasan belajar.  -
3.    Untuk mengetahui seberapa besar kepedulian siswa terhadap kebersihan.  
         - See more at: http://ahmadridhoarif.blogspot.com/2012/07/karya-ilmiah-kepedulian-siswa-terhadap.html#sthash.aYpDrfZv.dpuf
I.4 Manfaat penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang dikemukakan terjadilah beberapa permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.    Dapat memperoleh penjelasan tentang kesadaran dalam kebersihan
2.    Dapat Mengetahui permasalahan yang diteliti serta mencari solusinya
3.    Agar menyadarkan para siswa terhadap kebersihan.  










Bab II Pembahasan
2.1            Hubungan Siswa dan Kebersihan
Lingkungan sekolah yang bersih merupakan salah satu unsur yang harus ada, dibina dan dikembangkan terus agar dalam proses pendidikan yang berjalan mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, jagalah kebersihan sekolah ini terutama kebersihan WC (water closed ) agar sekolah ini dapat berfungsi dengan baik sebagai wadah untuk mendidik anak agar mereka memiliki kesadaran lingkungan dan berkemauan berbuat sesuatu yang positif bagi kelestarian lingkungan sekolah khususnya dan lingkungan hidup pada umumnya. Salah satu masalah berat yang dihadapi SMPN 38 Bandung adalah kebersihan. Masih banyak murid-murid sekolah ini yang belum peduli terhadap kebersihan lingkungan. Mereka masih saja membuang sampah sembarangan, padahal sekolah sudah menyediakan banyak tempat sampah. Mereka berpikir bahwa membuang sampah sembarangan di sekolah tidak akan menimbulkan dampak yang besar. Itu sangat salah besar, membuang sampah sembarangan adalah akar dari lingkungan kotor  yang akan membawa dampak negative bagi tubuh kita. Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman

2.2 pengaruh kebersihan terhadap keefektivitasan belajar

        Perlu diketahui bahwa kebersihan sangat berpengaruh  pada kelangsungan belajar. Kita bisa membayangkan apabila sekolah kita kotor dan tidak sehat, tentu sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Pastikan ruangan kelas bersih dari sampah, debu dan bau yang tidak sedap. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat tidak hanya di dalam kelas tetapi juga diluar kelas, seperti di halaman. Halaman sekolah selain di tata keindahannya, juga perlu memperhatikan persyaratan kesehatan. Halaman sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi semua warga sekolah.padahal untuk melakukan kebersihan tidaklah sulit. Minimal kita membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan toilet sebagai mesti gunanya sudah menjadi bagian kebersihan lingkungan. Namun terkadang itu semua seaakan menjadi beban bagi mereka. Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan  ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar. Memang untuk mendukung keefektifitasan belajar, harus didukung dengan kebersihan, kenyamanan dan keindahan kelas. Dengan begitu murid akan semangat dalam belajar dan kegiatan belajar akan berjalan lancar dengan mencapai hasil yang dicapai.  Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia
2.3         kepedulian siswa terhadap kebersihan

        kebersihan sangat berpengaruh terhadap efektivitas belajar, tetapi siswa-siswa yang menjaga dan peduli kebersihan ini sedikit, dan mungkin pengembangan terhadap kebersihan kelas masih biasa-biasa saja ataupun sedang. yang peduli terhadap kebersihan kelas hanya beberapa orang saja. Hal ini perlu dipupuk dan ditingkatkan kepedulian siswa terhadap kebersihan. Dalam melakukan kebersihan kelas atau piket kelas di SMP Negeri 38, siswa-siswa dapat melakukannya di siang hari selesai pembelajaran atau esok paginya sebelum pembelajaran dimulai. Namun yang terjadi, mereka tidak membersihkan kelas. Bersih atau tidaknya lingkungan kelas tersebut, sangat bergantung pada penghuni kelas tersebut, dalam hal ini siswa-siswa. Oleh karena itu kepedulian siswa terhadap kebersihan sangat berpengaruh. Mungkin untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, diperlukan keseriusan pihak sekolah dalam memberikan sangsi  agar siswa dapat merubah sikapnya. Sangsi merupakan salah satu cara agar siswa yang melanggar merasa jera. Walaupun sangsi sifatnya memaksa, tapi bila di jalankan terus-menerus akan menjadi kebiasaaan bagi siswa tersebut dan menjadikan sekolah ini menjadi sekolah terbersih.
Adapun upaya-upaya penyadaran siswa yang lain sebagai berikut :
1.  Dimohon kesadaran dari siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2.    Mentaati peraturan sekolah agar sekolah kita bersih.
3.  Ketua kelas harus mengingatkan kepada petugas piket agar membersihkan kelas sebelum dan sesudah belajar dimulai/selesai

Bab III Penutup

3.1         Simpulan
Kebersihan adalah bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, bau dan sampah. Dari penelitian tersebut, jelaslah bahwa kebersihan sangat mempengaruhi efektifitasan belajar siswa. Semakin bersih kelas, maka siswa dapat belajar dengan nyaman dan lancar sehingga dapat mencapai hasil akhir dari pembelajaran. Mesikipun sangat berpengaruh, kepedulian siswa SMP Negeri 15 Medan terhadap kebersihan masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan masih banyak siswa yang tidak piket kelas dan masih banyak siswa yang cuek terhadap kelas kotor . Mereka seakan tidak memperdulikan itu dan membiarkan sampah dan kelas berserak.
3.2         Saran
Beberapa saran yang perlu disampaikan :
1.    Sebaiknya menanamkan sikap peduli lingkungan pada usia dini
2.    Hendaknya sekolah mengingatkan kepada semua pihak untuk ikut serta dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih.
3.    Supaya melengkapi alat-alat kebersihan dan merawatnya .
4.      Diberi sangsi yang tegas kepada siswa-siswi yang tidak taat terhadap kebersihan
5.    Selalu membuang sampah pada tempatnya. 
6.    Mematuhi tata tertib sekola

DAFTAR PUSAKA

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Mi perfil